TENTANG GENOME

Setiap makhluk hidup di bumi, dari yang terkecil seperti virus dan bakteri hingga yang terbesar seperti paus biru, memiliki kode genetika yang unik berupa DNA atau RNA. Virus penyebab Covid-19 memiliki RNA.

Rangkaian utuh DNA dan RNA suatu organisme disebut sebagai genome, yang berisi seluruh informasi yang dibutuhkan untuk membangun dan menjaga kelangsungan hidup organisme tersebut. Sebagai contoh, di setiap sel manusia tersimpan salinan genome, yang masing-masing terdiri dari lebih dari 3 miliar pasang DNA.

Apa itu Whole Genome Sequencing?

Karena jumlah DNA/RNA di dalam setiap genome sangat banyak, belum ada perangkat yang bisa memotret genome secara utuh. Apa yang bisa dilakukan adalah membagi genome menjadi jutaan fragmen yang kemudian diurutkan (sekuens). Whole Genome Sequencing adalah proses mengurutkan jutaan fragmen tersebut menjadi gambaran genome yang utuh (whole genome sequence).

Pekerjaan merangkai dan mengurutkan fragmen genome ini ibarat merangkai puzzle yang terdiri dari jutaan hingga miliaran keping gambar. Karena itu, proses Whole Genome Sequencing dilakukan menggunakan algoritme dan analisis komputer yang kompleks.

Lalu, apa hubungannya dengan COVID-19?

Pemetaan genome virus penyebab COVID-19 dan berbagai mutasinya yang ditemukan di Indonesia akan memberikan informasi yang lengkap tentang organisme tersebut, termasuk caranya bereplikasi dan apa yang bisa membunuhnya.

Data genome yang spesifik ini akan menjadi fondasi bagi peneliti dan tenaga medis untuk menciptakan vaksin dan merancang perawatan yang tepat untuk kasus COVID-19 di Tanah Air. Selain itu, data juga bisa digunakan untuk mempelajari alur penyebaran COVID-19 sehingga pengambil kebijakan bisa mendesain strategi untuk membendung laju penularaan virus tersebut.